Kamis, 17 Mei 2012

Perpindahan Kecepatan (Roda Gigi) MTB | Tips


Tips perpindahan roda gigi aku kutip dari blogs milik Asbrindo sepertinya layak dicoba untuk menutupi kekurangan yang ada.


Setiap biker memiliki kecepatan kayuhan masing – masing. Kecepatan kayuhan (cadence) yang ideal yang seharusnya dicari oleh masing – masing biker. Dengan cadence ideal, berarti tenaga yang kita salurkan untuk mengayuh sepeda dapat bertahan lama dan tidak cepat lelah. Dengan kata lain ideal cadence adalah kondisi sempurna di mana tenaga kita dapat seluruhnya tersalurkan untuk mengayuh sepeda. Cadence yang ideal sangat tergantung kepada kontur jalan, hambatan angin dan kondisi kesehatan kita sendiri pada suatu waktu.

Bagaimana mencapai cadence ideal? Hanya bisa dicapai dengan terus berlatih mencari rasio roda gigi depan dan belakang. Biker hanya bisa mendapatkan rasio gigi optimal pada setiap kondisi jalan dengan cara berlatih. Tidak ada rumus baku untuk hal ini. Kuncinya pada ketekunan dan kedisiplinan diri dalam berlatih.

Biker bisa memantau cadence dengan cyclometer yang memiliki fitur cadence. Kenaikan kemampuan cadence menunjukkan keberhasilan latihan anda. Faktanya, atlet – atlet sepeda yang langganan juara adalah mereka yang secara disiplin memperhatikan cadence ideal mereka.

Jika roda gigi terlalu tinggi (gigi kecil), kayuhan akan terasa berat sehingga cadence menurun. Mengayuh lebih lambat dibanding cadence ideal berakibat tenaga akan cepat terkuras dan berisiko cedera otot khususnya pada lutut dan pinggul (bahaya kan......).

Sedangkan jika roda gigi terlalu rendah (gigi besar), kayuhan akan terasa sangat ringan sehingga cadence menjadi terlalu cepat. Mengayuh lebih cepat dari cadence ideal menyebabkan tenaga terbuang percuma yang ujung ujungnya akan cepat lelah.

Gunakan gigi yang sama di jalan datar apabila anda bersiap memasuki tanjakan dengan kecepatan tinggi. Kemudian secara perlahan pindahkan ke gigi yang satu langkah lebih ringan setiap kali kayuhan terasa berat.

Gunakan gigi rendah (gigi besar) saat menapaki jalur pendakian tanpa persiapan speed yang cukup. kemudian pindahkan ke gigi yang lebih tinggi (gigi kecil) setiap memasuki bonus trek datar di mana tidak dibutuhkan kaki kayuhan yang konstan.

Sesaat sebelum mencapai puncak tanjakan, segera pindahkan gigi ke lebih tinggi. Pertahankan pada saat anda menuruni trek. Pada saat turun, anda akan lebih dituntut untuk konsentrasi ke rem dibandingkan sifter.

Untuk medan yang lebih bervariasi, pertahankan gigi depan di posisi tengah. Pergunakan variasi roda gigi belakang untuk menghadapi perpindahan medan yang sangat cepat.

Kalau menurut beberapa teman, yang penting dengkulnya, tetapi kalau menurut aku selain dengkul harus didimbangi dengan teknik dan groupset yang handal.

Semoga bermanfaat

Salam biker

Tidak ada komentar:

Posting Komentar