Tips perpindahan roda gigi aku kutip dari blogs milik Asbrindo sepertinya layak dicoba
untuk menutupi kekurangan yang ada.
Setiap biker memiliki
kecepatan kayuhan masing – masing. Kecepatan kayuhan (cadence) yang
ideal yang seharusnya dicari oleh masing – masing biker. Dengan cadence
ideal, berarti tenaga yang kita salurkan untuk mengayuh sepeda dapat bertahan
lama dan tidak cepat lelah. Dengan kata lain ideal cadence adalah
kondisi sempurna di mana tenaga kita dapat seluruhnya tersalurkan untuk
mengayuh sepeda. Cadence yang ideal sangat tergantung kepada kontur jalan,
hambatan angin dan kondisi kesehatan kita sendiri pada suatu waktu.
Bagaimana mencapai cadence
ideal? Hanya bisa dicapai dengan terus berlatih mencari rasio roda gigi depan
dan belakang. Biker hanya bisa mendapatkan rasio gigi optimal pada setiap
kondisi jalan dengan cara berlatih. Tidak ada rumus baku untuk hal ini. Kuncinya pada ketekunan dan kedisiplinan diri dalam berlatih.
Biker bisa memantau cadence dengan cyclometer yang memiliki fitur cadence. Kenaikan kemampuan cadence
menunjukkan keberhasilan latihan anda. Faktanya, atlet – atlet sepeda yang
langganan juara adalah mereka yang secara disiplin memperhatikan cadence ideal
mereka.
Jika roda gigi terlalu
tinggi (gigi kecil), kayuhan akan terasa berat sehingga cadence menurun. Mengayuh lebih lambat dibanding cadence ideal berakibat tenaga akan cepat
terkuras dan berisiko cedera otot khususnya pada lutut dan pinggul (bahaya kan......).
Sedangkan jika roda gigi
terlalu rendah (gigi besar), kayuhan akan terasa sangat ringan sehingga cadence
menjadi terlalu cepat. Mengayuh lebih cepat dari cadence ideal
menyebabkan tenaga terbuang percuma yang ujung ujungnya akan cepat lelah.
Gunakan gigi yang sama di
jalan datar apabila anda bersiap memasuki tanjakan dengan kecepatan tinggi. Kemudian secara perlahan pindahkan ke gigi yang satu langkah lebih ringan
setiap kali kayuhan terasa berat.
Gunakan gigi rendah (gigi
besar) saat menapaki jalur pendakian tanpa persiapan speed yang cukup. kemudian
pindahkan ke gigi yang lebih tinggi (gigi kecil) setiap memasuki bonus trek
datar di mana tidak dibutuhkan kaki kayuhan yang konstan.
Sesaat sebelum mencapai
puncak tanjakan, segera pindahkan gigi ke lebih tinggi. Pertahankan pada saat
anda menuruni trek. Pada saat turun, anda akan lebih dituntut untuk konsentrasi
ke rem dibandingkan sifter.
Untuk medan yang lebih
bervariasi, pertahankan gigi depan di posisi tengah. Pergunakan variasi roda
gigi belakang untuk menghadapi perpindahan medan yang sangat cepat.
Kalau menurut beberapa
teman, yang penting dengkulnya, tetapi kalau menurut aku selain dengkul harus
didimbangi dengan teknik dan groupset yang handal.
Semoga bermanfaat
Salam
biker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar