Besok merupakan salah satu hari yang
aku tunggu, bukan ada apa apa, hanya ingin mengetahui kemampuan si Extry
setelah ganti sepatu baru (meski sepatu yang baru hanya sebelah, tapi meski
sebelah dah lumayan bikin isi kantong berkurang, heheheheeee…..). Setelah sekian
lama si Extry setia dengan sepatu Kenda Koyote, aku rasa saatnya mengganti
dengan sepatu rasa baru yang belum pernah “terbeli”, iseng iseng biar beda ama
si Premy yang masih saja setia dengan sepasang sepatu Kenda Koyote.
Sepatu baru si Extry baru aku beli
kemaren. Setelah mencari beberapa literatur, terutama jenis dan merk sepatu yang
“lumayan” cocok untuk semua kondisi, mulai sekedar B2W, up hill, off road sedang sampai downhill
ringan dan rencananya aku pasang di kaki belakang, akhirnya pilihan jatuh pada
merk Maxxis dengan seri Ardent. Karena sepatu si Extry yang sebelah aku rasa
masih “layak pakai”, maka sepatu yang dulu dibelakang, merk CST seri Caballero,
aku pindah ke depan menggusur Kenda Koyote yang sudah distempel “nama” salah satu
temen satu club (inilah salah satu keuntungan punya banyak temen, jangan sampai
ada part yang terbuang ke tempat sampah, jika masih bisa di recycle, kan
selaras dengan visi misi The ONE, Sehatkan Diri, Selamatkan Bumi).
Pulang dari toko mampir sebentar ke
rumah temen teknisi club, untuk meminjam alat ganti ban, karena rencana aku
sendiri yang akan memasangkan sepatu nya si Extry, maklum, dengan waktu yang
mepet tidak ada waktu lebih lagi untuk mengajak jalan jalan si Extry ke bengkel
untuk sekedar ganti sepatu.
Sampai dirumah, setelah makan siang,
mulailah prosesi penggantian sepatu. Aku masih teringat pesen temen teknisi
tadi, “kalau dimungkinkan, gunakan tangan dan jari tangan untuk membuka dan
memasang sepatu, gunakan cukit dan alat bantu jika terpaksa, agar tidak merusak
kaki dan juga sepatunya”.
Dengan rasa penasaran dicampur debaran
jantung yang terbungkus rasa was was, maka sepatu belakang mulai di eksekusi (karena
baru kali ini aku akan mencoba memasang sepatu dengan harga yang gak terlalu mahal,
jadi wajar dong kalo sedikit grogi…..). Setelah kaki terlepas dan tekanan angin
dihabiskan, maka dengan bacaan Basmalah, sepatu yang lama ini resmi aku buka……horeeeee….plokkkkk….plok…..plokkkkk…..
Dugaan terjadi penyulit dalam proses
pelepasan sepatu si Extry ternyata tidak terjadi, 180 derajat berbalik arah. Benar
juga kata temen aku tadi, tanpa cukitpun bisa melepas sepatu yang lama. Trus,
masangnya gimana? Wahhhhh….ternyata jauh lebih mudah daripada membalikkan
telapak tangan gajah (kan gajah gak punya tangan).
Gak sampai 1 jam, prosesi
penggantian kedua sepatu sudah selesai (aku anggap ini sudah termasuk cepat
untuk kelas amatir seperti aku ini).
Saatnya soft test.
Ini dia penampakannya si Extry setelah ganti sepatu
Saatnya soft test.
Hasilnya….. mak nyuss……
Saking semangatnya waktu soft test,
sampai sampai jalanan aspal sekitar rumah yang
tinggal jalanannya aja (aspalnya gak tau pada kemana, mungkin pada lari
karena sering terlindas dan tertindas) terasa lebih halus dan mulus. Tiba tiba………..ide
brilliant muncul, kalau seperti ini kurang menantang, percuma dong memakai
sepatu baru dengan spek high end tetapi cuma dipakai dijalanan saja. Pikiranku
mulai loading…..
Aha….tetangga sebelah kan ada yang
membangun rumah, tetapi sementara ini masih dalam proses pending, nahhh…..pasti
disitu banyak bahan material yang gak kepakai, wah…..asyik tu kalo bisa buat injak
injakan, pasti serasa terapi pijat kaki. Benar juga, onggokan batu coral dan
pecahan batu bata terhampar dan melambai lambai minta dipijit. Dengan secepat
kilat si Extry dengan sepatu barunya sudah berada di atasnya, wow kerennnn……
Akhir kata, terimaksih kepada semua
pihak yang telah mendukung prosesi ini, dan maaf pak XXXXX (nama tetanggaku),
mungkin ada beberapa batu yang masih berserakan dan maaf juga jika batu batanya
yang dah hancur malah semakin lebur gara gara tingkah polah si Extry, maaf….maaf….
Insya Allah bersambung DI SINI
Mas wahyu...sepeda anda pake sok apa yg depan ? Upgrade apa saja? Sy masih belajar ttg gowes pake xtrada 4.0...
BalasHapus